Persiapan Guru Mengajar IKM 2 dan IKM 3
Guru siap mengajar IKM 2 dan IKM 3

By Dra.Hj.Yenni Putri, MM 09 Jul 2022, 09:27:08 WIB Pendidikan
Persiapan Guru Mengajar IKM 2 dan IKM 3

PERSIAPAN GURU MENGAJAR

Guru yang mengajar disekolah yang menerapkan kurikulum merdeka pilihan 2 / pilihan 3 perlu berbenah dan mempersiapkan diri. Guru dapat merubah cara mengajar, yang selama ini belum Berpusat pada siswa, guru selama ini mengejarkan materi ,yang penting semua KD sudah tersampaikan pada siswa, tidak tahu bahwa siswa tersebut Memahami materi atau tidak, ini fenomena kurikulum 2013.

Kurikulum Merdeka telah dilaunching oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim. Sekolah telah memilih kurikulum yang akan dipakai untuk tahun ajaran 2022/2023. Guru merupakan ujung tombak untuk perubahan kemajuan Pendidikan, guru yang mengajar disekolah yang memilih kurikulum merdeka mandiri berubah/mandiri berbagi menjadi dinamisator penggerak untuk mencapai merdeka belajar. Tugas Pokok Fungsi Guru (tupoksi) adalah merencanakan, mengajar, mendidik, melatih, mengevaluasi, dan melaporkan.

Tupoksi guru yang mengajar di IKM 2 dan IKM 3 adalah :

  1. Membuat perencanaan Pembelajaran yang Berpusat pada siswa.

Rencana pembelajaran dirancang untuk memandu guru melaksanakan pembelajaran sehari-hari untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Dengan demikian, rencana pembelajaran disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang digunakan pendidik sehingga bentuknya lebih rinci dibandingkan alur tujuan pembelajaran. Perlu diingatkan kembali bahwa alur tujuan pembelajaran tidak ditetapkan oleh pemerintah sehingga pendidik yang satu dapat menggunakan alur tujuan pembelajaran yang berbeda dengan pendidik lainnya meskipun mengajar peserta didik dalam fase yang sama. Oleh karena itu, rencana pembelajaran yang dibuat masing-masing pendidik pun dapat berbeda-beda,

Sesuai dengan Keputusan BSKAP No. 033/H/kR/2022 tentang Capaian Pembelajaran. Guru mampu menurunkan Capaian Pembelajaran menjadi Tujuan Pembelajaran (TP),

Setelah memahami CP, pendidik mulai mendapatkan ide-ide tentang apa yang harus dipelajari peserta didik dalam suatu fase. Pada tahap ini, pendidik mulai mengolah ide tersebut, menggunakan kata-kata kunci yang telah dikumpulkannya pada tahap sebelumnya, untuk merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dikembangkan ini perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.

Setelah merumuskan tujuan pembelajaran, langkah berikutnya dalam perencanaan pembelajaran adalah menyusun alur tujuan pembelajaran. Alur tujuan pembelajaran sebenarnya memiliki fungsi yang serupa dengan apa yang dikenal selama ini sebagai “silabus”, yaitu untuk perencanaan dan pengaturan pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka waktu satu tahun. Oleh karena itu, pendidik dapat menggunakan alur tujuan pembelajaran saja, dan alur tujuan pembelajaran ini dapat diperoleh pendidik dengan: (1) merancang sendiri berdasarkan CP, (2) mengembangkan dan memodifikasi contoh yang disediakan, ataupun (3) menggunakan contoh yang disediakan pemerintah.

Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.

  1. Guru melaksanakan Pembelajaran.

Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang sudah disusun. Pembelajaran dikelas dilaksanakan guru denagn metode yang menyenangkan, mengasyikan, dan sehingga bermakna bagi siswa. Kegiatan Pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup serta asesmen.

Pembelajaran dilaksanakan oleh guru dengan berdifrensiasi, hal yan perlu diperhaatikan dalam pembelajaran berdifrensiasi adalah :

  1. Kebutuhan belajar anak

Kebutuhan belajar anak dilihat dari kesiapan belajar anak, minat dan bakat anak, gaya belajar anak, profil belajar anak.

Kesiapan belajar terdiri dari : paham utuh, paham Sebagian, belum paham.

Minat belajar terdiri dari : olah raga , kesenian, sains, dan lain-lain.

Profil belajar anak terdiri dari : visual, auditori, dan kinestetik, audio visual.

  1. Strategi Pembelajaran berdifrensiasi adalah :
  1. Konten

Berkaitan dengan bahan bacaan yang akan digunakan, bahan ajar yang digunakan sesuai dengan kesiapan murid

  1. Proses

Murid berinteraksi dengan materi Pembelajaran, sesuaikan dengan gaya belajar murid.

  1. Produk

Murid bebas menyajikan atau membuat karya sesuai dengan minat dan bakatnya, apakh Dalam bentuk lagu, video, bermain drama, dan lain-lain.

  1. Guru mendidik dan melatih

Selain mengajar guru juga mendidik dan melatih siswa, untuk melahirkan siswa yang berkarakter sesuai dengan nilai karaktr profil pelajar Pancasila. Berdasarkan Keputusan BSKAP No. 009/H/GR/2022 tentang Dimensi, Elemen, Sub Elemen Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

  1. Guru Menyusun asesmen
  1. Guru melakukan pemetaan murid sebelum pembelajarn dimulai melalui Asesmen diagnostic (kogintif dan afektif)
  2. Asesmen Formatif , guru melakukan asesmen formatif saat Pembelajaran sedang berlangsung (pengetahuan, sikap, keterampilan)
  3. Asesmen sumatif, guru melakukan Metode evaluasi yang dilakukan di akhir pembelajaran.
  1. Guru Melaporkan

Guru memberi nilai murid per Tujuan pembelajarn untuk nilai formatif dan sumatif. menganalisis asesmen / evaluasi menjadi nilai rapor, dan melaporkan sekolah dan kepada orang tua.

Hal yang perlu dipersiapkan guru dan sekolah untuk melakukan proses transisi ke kurikulum merdeka di antaranya:

  1. Melakukan perubahan diri dengan keterampilan sosial emosional.

        Guru sadr diri, mampu memanajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan mampu  

        mengambil keputusan.

  1. Memahami isi dan tujuan kurikulum merdeka dengan baik.
  2. Melakukan orientasi yang holistik.
  3. Melakukan perancangan kurikulum kolaboratif dengan guru-guru atau sekolah-sekolah lainnya.
  4. Melakukan refleksi agar adaptasi pembelajaran dapat menjadi lebih dan sesuai tujuan kurikulum.
  5. Melakukan peningkatan kompetensi guru dan sekolah.

 

 

Data dari Kurikulum Merdeka Kemdikbud RI

 

 

 

 




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

Write a comment

Ada 1 Komentar untuk Berita Ini

View all comments

Write a comment