Penulisan Best Practice
Best Practise

By Dra.Hj.Yenni Putri, MM 01 Nov 2022, 05:43:18 WIB Pendidikan
Penulisan Best Practice

  1. Pengertian Best Practice

Salah satu bentuk pengembangan diri guru, Kepala Sekolah, pengawas Sekolah adalah membuat Best Practice. Menurut kamus KBBI pengertian best berasal dari bahas inggris yang artinya adalah terbaik, sedangkan practice berasal dari Bahasa inggris yang artinya adalah praktek. Jadi Best Practice adalah Praktek Terbaik, kata baku dari praktek adalah praktik, Menurut KBBI Praktik Terbaik adalah suatu cara paling efisien (upaya paling sedikit) dan efektif (hasil terbaik), jadi Best Practice adalah “pengalaman terbaik” dari keberhasilan seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugas, termasuk dalam mengatasi berbagai masalah dalam lingkungan tertentu.

Best Practice Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah adalah pengalaman terbaik yang dimiliki oleh Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Wujud Best Practice Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah adalah laporan tentang pengalaman terbaik dalam keberhasilan pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan tupoksi sebagai Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Suatu pengalaman dapat dikategorikan sebagai Best Practice karena memiliki pertanda khas sebagai berikut:

1. mampu mengembangkan cara baru dan inovatif dalam mengatasi suatu masalahdalam pendidikan khususnya pembelajaran;

2. mampu memberikan sebuah perubahan atau perbedaan sehingga sering dikatakan hasilnya luar biasa (outstanding result);

3. mampu mengatasi persoalan tertentu secara berkelanjutan (keberhasilan lestari atau berlangsung lama) atau dampak dan manfaatnya berkelanjutan (tidak sesaat);

4. mampu menjadi model dan memberi inspirasi dalam membuat kebijakan (pejabat)serta inspiratif perorangan, termasuk murid; 5. cara dan metode yang digunakan bersifat ekonomis dan efisien.

Best Practice (BP) merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang sangat bermanfaat khususnya dalam dunia pendidikan. Jika guru, Kepala Sekolah dan pengawas Sekolah yang membuat best practice tentunya hal ini akan menjadi gambaran kinerja guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah dalam menjalankan Tugas dan Fungsi Pokok (TUPOKSI). Selain itu dapat pula menjadi sumber atau referensi yang membutuhkannya. Terutama bagi pihak-pihak lain untuk mengambil keputusan, misalnya pimpinan di Sekolah, atau lembaga terkait.

  1. Karakteristik Laporan Best practice
  1. Orisinalitas; topik dan bahasan merupakan ide yang memuat keaslian maupun kreativitas dengan memadukan sejumlah gagasan maupun ide baru tanpa mengurangi keaslian sumber utamanya.
  2. Inovatif; hasil yang dicapai memuat ide kebaruan atau novelty, bukan jiplakan atau peniruan apa adanya, dan berkaitan dengan peningkatan kualitas kinerja yang lebih terampil, elegan, dan bermakna.
  3. Elaboratif; kepiawaian seseorang dalam menguraikan, merinci, menghubungkan suatu konsep/data satu dengan lainnya sehingga menghasilkan gagasan/karya baru yang lebih kompleks tetapi terurai.
  4. Inspiratif; memberikan dorongan dan motivasi maupun spirit dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi bagi orang lain.
  5. Empirik; menunjukkan bukti nyata kinerja berbasis pengalaman untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
  6. Aplikatif; hasil Best Practice dapat direflikasi, dimanfaatkan, dan atau dikembangkan baik di sekolah sendiri maupun di sekolah lain.
  1. Isi Best Practice
  1. Bagian Awal

Bagian ini terdiri atas :

  1. Halaman judul,

Halaman judul memuat judul praktik terbaik. Judul yang dipilih dengan Kreatif dan inovatif, judul harus sesuai dengan isi praktik terbaik. Judul boleh kependekan dari strategi yang sudah/akan dilaksanakan. Judul yang dipendekan mempunyai makna /arti dan dapat dapat dipahami oleh orang yang membacanya. Judul juga sesuai dengan kegiatan praktik baik yang dilakukan.

  1. Halaman pernyataan ,

Halaman pernyataan ada berupa pernyataan keaslian karya dan surat pernyataan dari atasan masih aktif dan surat pernyataan berkeklakuan baik.

  1. Halaman lembar persetujuan

Halaman persetujuan dari atasan langsung dan atau pejabat terkait.

  1. Kata pengantar

Kata berisi ungkapan rasa syukur pada Tuhan YME, rasional penyusunan best practise, ucapan terimakasih pada pihak yang membantu/terlibat Dalam penyusunan best practise, dan harapan penyempurnaan, dan Nama disertai tandatangan.

  1. Abstrak atau ringkasan,

Abstrak adalah ringkasan isi laporan yang ditulis dengan singkat dan padat dalam 250-400 kata atau kurang. Abstrak berisi pokok masalah, tujuan, metode, data, dan kesimpulan dalam bentuk paragraf. Fungsi abstrak adalah memudahkan pembaca untuk memahami karya tulis secara garis besar.

  1. Daftar isi,

Memiliki kelengkapan daftar isi sesuai dengan sistematika best practice, Penulisan Judul Bab dan Sub Bab sesuai kerangka best practice , Penulisan ejaan sesuai PUEBI, Adanya kesesuaian antara penomoran halaman dengan daftar isi.

  1. Daftar tabel,

Daftar tabel apabila ada, ditulis sesuai halaman yang ada tabelnya.

  1. Daftar gambar

Daftar gambar apabila ada, ditulis sesuai halaman yang ada gambarnya.

  1. Daftar lampiran.

Daftar lampiran apabila ada, ditulis sesuai halaman lampirannya.

  1. Bagian Isi

Bagian ini berisi paparan tentang hal-hal sebagai berikut:

  1. Pendahuluan, berisi :
  1. latar belakang

Latar belakang terdiri dari kondisi ideal (dapat Menurut undang-undang/peraturan/pendapat ahli cukup 1) dan kondisi riil/nyata yang terjadi disekolah, dijelaskan apa yang menjadi latar belakang diangkat permasalahan sehingga dicarikan solusinya atau strategi pemecahan masalahnya. Contoh guru kurang mampu memahmi pembelajarn berdifrenrensiasi, disini dijelaskan berapa orang gurunya, berapa kurang orang kurang mampu dan berdasarkan apa penulis mendapatkan data tersebut.

  1. Identifikasi Masalah,

Setelah dapat yang melatar belakangi best practice maka , apa yang menjadi kan situasi itu bermasalah. Tuliskan apa masalahnya. Misalnya Guru tidak punya waktu untuk belajar atau guru belum mampu membukan Platform Merdeka Mengajar (PMM).

  1. Tujuan

Tujuan berisi sasaran yang akan dicapai, missal meningkatkan Pemahaman guru tentang Pembelajaran berdifrensiasi.

  1. Manfaat Best Practice yang dilaporkan.

Manfaat berisikan untuk apa gunanya startegi yang dilaksanakan., ada manfaat untuk Siswa, untuk guru, untuk Sekolah., untuk penulis.

  1. Metode Pemecahan Masalah,

Metode pemecahan masalah berisi :

  1. Paparan teori atau pengalaman yang dijadikan rujukan dalam menyelesaikan masalah, teori yang dituliskan merupakan teori/rujukan yang terbaru yang diterbitkan, minimal dari teori Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
  2. Metode atau cara

Metode atau cara atau strategi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah beserta langkah-langkah rinci dari metode atau cara tersebut. Jelaskan langkah yang dilakukan dan saling keterkaitan satu sama lainnya, dan dari strategi inilah muncul judul yang dipendekan/disingkatkan menjadi satu kata. Disini dijelaskan metode atau cara atau strategi yang dipakai secara rinci, sehingga best practice ini menjadi sebuah karya tulis yang memikat, menarik dan dapat dipertanggungjawabkan

  1. Pelaksanaan dan Hasil
  1. Pelaksanaan, berisi paparan tentang pelaksanaan Best Practice terkait tempat, waktu, perangkat atau instrumen dan media teknologi yang digunakan ketika Best Practice dilakukan.
  2. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan pemecahan masalah yang telah dilakukan disertai dengan data dan informasi yang mendukung.
  1. Refleksi hasil dan dampak yang dicapai.

Refleksi hasil terkait bagaimana dampak dari aksi, apakah hasilnya efektif atau tidak efektif serta mengapa.

  1. Tanggapan orang lain terhadap strategi yang digunakan.

Bagairnana respons orang lain terkait praktik yang dilakukan, dan/atau pembelajaran apa dari keseluruhan proses tersebut

  1. Bagian Akhir

Bagian ini berisi tentang :

  1. Simpulan

Dalam bagian itu tentunya kita menyampaikan kesimpulan dari keseluruhan tindakan dari pemikiran mulai dari bab kesatu hingga bab ketiga.

  1. Refleksi

Refleksi ini menjawab masalah yang dikemukan di pendahuluan.

  1. Rekomendasi.

Rekomendasi merupakan saran yang ditunjukan untuk memperoleh pendapat.

  1. Daftar pustaka dan lampiran-lampiran

Daftar pustaka harus ada ketika mengutip salah satu tulisan atau karya orang lain, ketika melakukan pengutipan tandanya kamu juga harus membuat sebuah daftar yang berisi informasi tentang siapa dan topik apa yang sedang dirujuk. (https://www.gramedia.com/best-seller/cara-menulis-daftar-pustaka/)

C. Kriteria Best Practice yang baik

Kriteria Best Practice yang baik didasarkan pada OPIK (Orisinalitas, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten).

  1. Orisinalitas

Karya best practice yang dibuat benar-benar merupakan karya asli penyusunnya, bukan merupakan plagiat, jiplakan, atau disusun dengan niat dan prosedur yang tidak jujur. Laporan karya best practice yang tidak orisinal antara lain ditandai oleh: · adanya bagian-bagian tulisan yang dirubah di sana-sini, bentuk ketikan yang tidak sama, tempelan nama, terdapat petunjuk adanya lokasi dan subyek yang tidak konsisten, terdapat tanggal pembuatan yang tidak sesuai, terdapat berbagai data yang tidak konsisten, tidak akurat; · waktu pelaksanaan kegiatan yang kurang wajar; · adanya kesamaan isi, data dan hal lain yang sangat mencolok dengan laporan orang lain; dan · tidak adanya lampiran dokumen-dokumen kegiatan yang dapat memberikan bukti bahwa kegiatan itu telah dilaksanakan.

  1. Perlu,

Hal yang dilaporkan atau gagasan yang dituliskan, harus sesuatu yang diperlukan dan mempunyai manfaat dalam menunjang pengembangan keprofesian dari guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah Dalam menjalankan tupoksi. Manfaat tersebut diutamakan untuk memperbaiki mutu pembelajaran di satuan pendidikan guru bersangkutan.  Best Practice yang tidak Perlu antara lain ditandai oleh: (1) masalah yang dikaji terlalu luas, dan (2) tidak langsung berhubungan dengan permasalahan yang berkaitan dengan upaya pengembangan profesi dari guru, Kepala Sekolah, pengawas sekolah yang bersangkutan.

  1. Ilmiah

Laporan disajikan dengan memakai kerangka isi dan mempunyai kebenaran yang sesuai dengan kaidah-kaidah kebenaran ilmiah dan mengkuti kerangka isi yang telah ditetapkan. Laporan best practice / Karya Inovasi yang tidak Ilmiah antara lain ditandai dengan adanya: · latar belakang masalah yang tidak jelas sehingga tidak dapat menunjukkan pentingnya hal yang dibahas dan hubungan masalah tersebut dengan upayanya untuk mengembangkan profesinya; · kebenaran yang tidak terdukung oleh kebenaran teori, kebenaran fakta dan kebenaran analisisnya; · kesimpulan yang tidak/belum menjawab permasalahan yang diajukan.

  1. Konsisten

Isi Best Practice/Karya Inovasi harus sesuai dengan tugas dan fungsi penyusunnya. Bila penulisnya seorang guru, maka isi laporan haruslah berada pada bidang tugas guru yang bersangkutan, dan memasalahkan tentang tugas pembelajaran yang sesuai dengan tugasnya di sekolah. Bila seorang Kepala Sekolah, maka isi laporan haruslah berada pada bidang kepemimpian dan manajemen Sekolah. Bila seorang Pengawas Sekolah, maka isi laporan haruslah berada pada pendampingan Kepala Sekolah atau guru.

  1. KIAT JITU MENGIKUTI LOMBA BEST PRACTISE
  1. TERGERAK MULAI DARI DIRI
  2. TULIS APA YANG SUDAH /SEDANG DILAKUKAN
  3. PAHAMI DAN IKUTI PETUNJUK JUKNIS YANG DIBERIKAN PANITIA.

 




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

Write a comment

Ada 2 Komentar untuk Berita Ini

View all comments

Write a comment